Tanjung Balai Karimun (Tg. Balai K.) adalah tempat aku dilahirkan dan dibesarkan.
Aku tinggal di Pulau ini selama, hmm, kira-kira 15 tahun-an. Pada umur 15 tahun, aku diminta orang tua untuk melanjutkan SMA di Jakarta. Kemudian, sekarang saya kuliah di Bandung...
Selama "perantauan" saya untuk menuntut ilmu ini (hahaha, bahasanya agak berlebihan), saya menjadi jarang pulang ke pulauku tercinta ini. Alasannya adalah transportasi yang mahal dan melelahkan. Saya hanya dapat pulang setengah tahun sekali atau bahkan satu tahun sekali. Rekor terlama adalah satu setengah tahun. Hmm, saat ini, kira-kira aku sudah satu tahun ga pulang ke Balai.., kangen sama mama, papa, rumahku tercinta, sama teman-teman lamaku, tentunya kangen juga sama Tg. Balai dan tak ketinggalan makanan-makanan di sana yang enaaaaaakkkkkk banget...
Huaaa, jadi pengen makan makanan-makanan Balai, ga bisa aku temuin di Bandung atau Jakarta yang rasanya sama, hiks...(T.T)
Tanjung Balai Karimun umumnya hanya dipanggil Tg. Balai, atau balai, atau Karimun, atau TBK oleh orang-orang yang tahu. Pemerintahannya sudah kabupaten, jadi kadang disebut kabupaten karimun juga. Pada umumnya, tidak banyak orang yang tahu keberadaan Tg. Balai. Tg. Balai ini adalah salah satu pulau kecil di Provinsi Kepulauan Riau, sepertinya tidak keliatan kalo di peta Indonesia...
Oh iya, nama pulauku ini lumayan pasaran untuk ukuran indonesia. Jadi, di Provinsi Sumatera Utara juga ada daerah yang namanya Tg. balai. Sebenarnya nama asli daerah di Sumatera Utara itu adalah Tg. Balai Asahan, tapi lebih sering dikenal dengan nama Tg. Balai saja, sama dengan pulauku.
Kemudian di Pulau Jawa, ada daerah juga yang namanya Karimun..
Jadi karena pulauku tidak dikenal, maka orang-orang sering mengira aku berasal dari Sumatera Utara atau Jawa..
hmm, tapi aku nemuin peta ini di Internet, hahaha, lumayan senang...


Seperti yang terlihat di peta, Tg. Balai itu adalah sebuah pulau, pulau kecil. Tentu saja transportasi utama untuk menghubungkan pulau karimun dengan dunia luar hanya menggunakan kapal laut, umumnya disebut kapal fery... Pelabuhan utamanya terletak di sebelah selatan, dapat terlihat pada peta kedua, yang ditunjukkan oleh garis hitam putus-putus.
hmm, hanya pelabuhan kecil, kecil sekali. Bahkan kapal PELNI, seperti KM Kelud yang besar tidak dapat berlabuh di sana, apalagi kapal cruise, hehehe...
Hmm, waktu kecil, aku lumayan lemah kalo naik kapal fery ini. Kapal fery dapat dibilang kapal kecil. Aku sering merasa mual, kemudian muntah-muntah kalo ombaknya sedang besar. Kalo ombaknya besar, kapalnya terombang-ambing ke kanan dan ke kiri, membuat aku pusing.
Pokoknya, setiap kali aku dan keluargaku mau jalan-jalan ke Batam atau Singapore, mama dan papa adalah orang yang langsung panik, setelah aku.. Biasanya aku dibawain kantong kresek sebanyak-banyaknya (tau 'kan buat apa??, hahaha).
Kemudian, mamaku bilang: "Anak Pulau kok ga bisa naik kapal (maksudnya ga tahan naik kapal), lemah banget, 'kan kita kemana-mana harus naik kapal"
Hmm, benar juga kata-kata mamaku..
Sekarang, hmm, masih bisa mabok kapal kadang-kadang, tapi sekarang bisa lumayan aku tahan, dah ga separah dulu lagi.., hehhee
Sebenarnya ada airport, atau lapangan terbang di pulauku, cuma ukurannya kecil sekali, kayanya cuma untuk helikopter saja.., tapi, bahkan di pulauku jarang ada helikopter yang datang, hehehe
hahaha, sekian dulu untuk Tg. Balai ku tercinta. Masih banyak yang ingin aku tuliskan, cuma lain kali aja, terlalu banyak untuk sekarang.
Tulisan ini dibuat untuk meringankan rasa kangenku yang semakin menjadi-jadi hari demi hari