Sunday, December 21, 2008

Hari ini, di hotel Grand Pasundan, Bandung, diadakan acara Sarira 2008. Rangkaian acara Sarira 2008 ini terdiri dari pameran foto 'Perkembangan Agama Buddha di Indonesia' ; Pemujaan terhadap relik Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita (Sukong) ; dan fund-raising untuk pembangunan bangunan Prasadha Ashin Jinarakkhita.


Dalam acara ini, aku menjadi guide foto. Tugasku adalah memahami peristiwa yang ada di dalam foto, kemudian menjelaskannya kepada pengunjung pameran foto. Aku kebagian 11 buah foto, yang menceritakan kegiatan-kegiatan Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita dalam menyebarkan dan memperjuangkan keberadaan agama Buddha di Indonesia. 

Semua panitia Sarira 2008 mendapatkan kaos panitia (berkerah) yang berwarna merah, tidak terkecuali kami, para guide foto. ketika sedang bertugas, kami, guide foto mengenakan juga rompi PMVBI berwarna coklat. Bawahan dari pakaian kami seharusnya berwarna hitam, tapi aku hanya pakai celana jeans gelap (hehehe, karena ga punya). Trus sepatu kami harus berwarna hitam (sesuai dengan yang dibriefingkan), jadi aku pun pakai sepatu pantovel hitam yang ukurannya memang terlalu pas2an dengan kakiku, yang akhirnya bikin kakiku sakit sampai sekarang, hahaha..=D

hmm, selama menjadi panitia ini, aku dihadapkan lagi sama kelemahan utamaku, yaitu berkenalan dan berbaur dengan orang-orang baru. Pada kepanitiaan ini, hanya sedikit dari KMB ITB yang berpartisipasi, yang berarti mayoritas teman2 panitia ini belum aku kenal..., hiks. 
Akhirnya..., tidak perlu diragukan lagi.., 
tekadku untuk berkenalan kalah oleh kelemahan utamaku ini, hehe... Aku lebih banyak berinteraksi dengan teman yang memang telah aku kenal sebelumnya.., tapi aku sempat berkenalan dengan 6 orang juga sih, hahaha...

Kemudian, pada waktu menjelaskan foto, hmm, dapat dibilang lumayan lancar. Awal-awalnya memang takut banget.., tapi seiring berjalannya waktu, aku menjadi semakin lancar dalam menjelaskan foto-fotonya, senang...., hehehe. Sebenarnya aku lebih banyak mendengarkan dibanding menjelaskan. Banyak pengunjung yang malah berbalik menjelaskan kepada saya, apa saja yang terjadi dalam foto. Hmm, jadi senang sih, mendapatkan pengetahuan lebih juga.. Aku juga merasa senang bahwa ternyata aku bisa berinteraksi dengan para pengunjungnya (dengan baik dan lancar, tidak gugup..). Para pengunjung pun mau berinteraksi denganku bahkan mengajak aku ngobrol, hehe..
Pengunjungnya banyak banget, trus berdatangan, ga berhenti-henti, Udah seperti reaktor continuous aja, hahaha

Dalam menjalani tugasku ini, ada satu hal yang paling mudah kulakukan dan aku sangat senang bisa melakukannya terus menerus kepada banyak orang, yaitu TERSENYUM..., Hari ini aku tersenyum kepada banyak pengunjung, dan hal ini membuatku senang... Kapan lagi saya bisa terus tersenyum kepada orang banyak dalam satu hari..., wuaaa...,senangnya hatiku..., hehehe

Setelah selesai bertugas, aku memutuskan ingin memuja relik. hmm, jarang-jarang ada event seperti ini.

hmm, apakah relik ituu?? Relik (Sarira) adalah bagian-bagian tubuh Buddha dan anggota sangha (Bhikkhu dan Bhikkuni) yang muncul atau diperoleh dari hasil kremasi jenazahnya.
Relik hanya muncul pada sosok guru spiritual yang telah mencapai tingkat kesucian tertentu.
Relik biasanya berupa butiran kristal, seperti mutiara yang muncul dari hasil kremasi, ditemukan di antara abu jenazah. Ajaibnya, butiran-butiran kristal tersebut tidak ada dalam tubuh orang suci tersebut semasa hidup atau sampai sebelum dikremasi. Sejauh ini, fenomena spiritual relik belum terjamah oleh ilmu pengetahuan modern.
Umat Buddha meyakini bahwa relik adalah bukti kesucian sosok yang bersangkutan.
Relik, mampu menggerakkan hati siapapun yang mau mempelajari dan memaknainya dengan pikiran terbuka..
hmm, di sini tidak bermaksud agama-is sedikitpun, hanya mencoba untuk berbagi, hehe..

hmm, selesai memuja relik, aku kumpul sama teman-teman KMB ITB yang jadi panitia juga. kami ngobrol2, hehe.. Hmm, trus aku "mendapatkan" tas Sarira dari ko Sucipto (haha, trims yaa, ko..), agak semena-mena sih mendapatkannya, hehe.. Hmm, setelah itu pulang ke kos...

Hmm, hari yang melelahkan, tapi sangat bahagia, bisa berbuat sesuatu buat orang banyak, walaupun hanya menyumbangkan tenagaku saja...



0 comments:

Post a Comment